Copyright © OnMode
Design by Dzignine
Selasa, 29 Juli 2014

Budaya Politik Indonesia kau harus tau

Pengertian Budaya Politik
• Sikap orientasi warga negara terhadap sistem politik dan
aneka ragam bagiannya, dan sikap terhadap peranan warga
negara di dalam sistem itu (G. A. Almond dan S. Verba)

• Sikap dan orientasi warga suatu negara terhadap
kehidupan pemerintahan negara dan politiknya (Mochtar
Masoed dan Colin MacAndrews)

• Sutu konsep yang terdiri dari sikap, keyakinan, nilai - nilai
dan ketrampilan yang berlaku bagi seluruh anggota
masyarakat, termasuk pola-pola dan kecenderungan
khusus serta pola-pola atau kebiasaan yang terdapat
kelompok – kelompok masyarakat (Almond dan Powell)

Budaya politik merujuk pada orientasi dan tingkahlaku individu dan masyarakat terhadap
sistem politik.

• Orientasi politik tersebut terdiri dari 2 tingkat
yaitu: di tingkat masyarakat dan di tingkat
individu.

• Orientasi masyarakat secara keseluruhan tidak
dapat dipisahkan dari otientasi individu.

• Menurut Almond dan Verba, masyarakat
mengidentifikasi dirinya dengan simbol-simbol
lembaga-lembaga kenegaraan berdasarkan
orientasi yang dimilikinya.

Menurut Almond dan Powel, orientasi
individu terhadap sistem politik mencakup 3
aspek yaitu :
– Orientasi kognitif, yaitu pengetahuan dan
keyakinan tentang sistem politik. Misalnya: tingkat
pengetahuan seseorang mengenai sistem politik,
tokoh pemerintahan dan kebijakan yang mereka
ambil, simbol-simbol kenegaraan, dll.

-Orientasi afektif, yaitu aspek perasaan dan
emosional seseorang individu terhadap sistem
politik.

– Orientasi evaluatif, yaitu penilaian seseorang
terhadap sistem politik, menunjuk pada komitmen
terhadap nilai-nilai dan pertimbanganpertimbangan
politik terhadap kinerja sistem
politik.

TIPE - TIPE BUDAYA POLITIK
• Budaya politik parokial
   • Tipe budaya politik yang orientasi politik individu
   dan masyarakatnya masih sangat rendah. Hanya
   terbatas pada satu wilayah atau lingkup yang kecil
   atau sempit.
   • Individu tidak mengharapkan apapun dari sistem
   politik.
   • Tidak ada peranan politik yang bersifat khas dan
   berdiri sendiri.
   • Biasanya terdapat pada masyarakat tradisional.
• Budaya politik subjek
   • Masyarakat dan individunya telah mempunyai
   perhatian dan minat terhadap sistem politik
   • Meski peran politik yang dilakukannya masih
   terbatas pada pelaksanaan kebijakankebijakan
   pemerintah dan menerima
   kebijakan tersebut dengan pasrah.
   • Tidak ada keinginan untuk menilai, menelaah
   atau bahkan mengkritisi.

• Budaya politik partisipan

• Budaya politik subjek - parokial
   • Budaya politik yang sebagian besar telah
   menolak tuntutan masyarakat feodal atau
   kesukuan.
   • Telah mengembangkan kesetiaan terhadap
   sistem politik yang lebih kompleks dengan
   stuktur pemerintah pusat yang bersifat
   khusus.
   • Cenderung menganut sistem pemerintahan
   sentralisasi.

• Budaya politik subjek - partisipan
   • Sebagian besar masyarakatnya telah
   mempunyai orientasi input yang bersifat
   khusus dan serangkaian pribadi sebagai
   seorang aktivis.
   • Sementara sebagian kecil lainnya terus
   berorientasi kearah struktur pemerintahan
   yang otoriter dan secara relatif mempunyai
   serangkaian orientasi pribadi yang pasif.

• Budaya politik parokial - partisipan
   • Berlaku di negara-negara berkembang yang
   yang masyarakatnya menganut budaya dalam
   stuktur politik parokial.
   • Tetapi untuk keselarasan diperkenalkan
   norma-norma yang bersifat partisipan.

Bentuk-bentuk Partisipasi Politik
• Samuel Huntington dan Joan M. Nelson
mengidentifikasi 4 (empat) bentuk partisipasi
politik:
– Kegiatan pemilihan
– Lobbying
– Kegiatan organisasi
– Mencari koneksi
– Tindakam kekerasan

Mekanisme Sosialisasi Budaya Politik
• Menurut Robert Le Vine ada 3 (tiga) mekanisma pengembangan
budaya politik:
• Imitasi, proses sosialisasi melalui peniruan terhadap
perilaku yang ditampilkan individu-individu lain.
Sosialisasi pada masa kanak-kanak merupakan hal
amat penting.
• Instruksi, mengacu pada proses sosialisasi melalui
proses pembelajaran formal, informal maupun
nonformal.
• Motivasi, proses sosialisasi yang berkaitan dengan
pengalaman individu.


Contoh Peran Aktif dalam Kehidupan Politik
• Lingkungan keluarga, misal : musyawarah
keluarga; pemasangan atribut kenegaraan pada
hari besar nasional; membaca dan mengikuti
berbagai berita di media masa dan elektronik.
• Lingkungan sekolah, misal : pemilihan ketua
kelas, ketua osis, dan lain - lain; pembuatan AD
- ART dalam setiap organisasi yang diikuti;
forum-forum diskusi atau musyawarah;
membuat artikel tentang aspirasi siswa.
• Lingkungan masyarakat, misal : partisipasi
dalam forum warga; pemilihan ketua RT, RW,
dsb.
• Lingkungan bangsa dan bernegara, misal :
menggunakan hak pilih dalam pemilu; menjadi
anggota aktif dalam partai politik; ikut aksi
unjuk rasa dengan damai, dan sebagainya.


Terima kasih atas kunjungannya
belajar otodidak akan membangun karakter mandiri
Salam hangat

0 komentar:

Posting Komentar