Pengertian Budaya Politik
• Sikap orientasi warga negara terhadap sistem politik dan
aneka ragam bagiannya, dan sikap terhadap peranan warga
negara di dalam sistem itu (G. A. Almond dan S. Verba)
• Sikap dan orientasi warga suatu negara terhadap
kehidupan pemerintahan negara dan politiknya (Mochtar
Masoed dan Colin MacAndrews)
• Sutu konsep yang terdiri dari sikap, keyakinan, nilai - nilai
dan ketrampilan yang berlaku bagi seluruh anggota
masyarakat, termasuk pola-pola dan kecenderungan
khusus serta pola-pola atau kebiasaan yang terdapat
kelompok – kelompok masyarakat (Almond dan Powell)
Budaya politik merujuk pada orientasi dan tingkahlaku individu dan masyarakat terhadap
sistem politik.
• Orientasi politik tersebut terdiri dari 2 tingkat
yaitu: di tingkat masyarakat dan di tingkat
individu.
• Orientasi masyarakat secara keseluruhan tidak
dapat dipisahkan dari otientasi individu.
• Menurut Almond dan Verba, masyarakat
mengidentifikasi dirinya dengan simbol-simbol
lembaga-lembaga kenegaraan berdasarkan
orientasi yang dimilikinya.
Menurut Almond dan Powel, orientasi
individu terhadap sistem politik mencakup 3
aspek yaitu :
– Orientasi kognitif, yaitu pengetahuan dan
keyakinan tentang sistem politik. Misalnya: tingkat
pengetahuan seseorang mengenai sistem politik,
tokoh pemerintahan dan kebijakan yang mereka
ambil, simbol-simbol kenegaraan, dll.
-Orientasi afektif, yaitu aspek perasaan dan
emosional seseorang individu terhadap sistem
politik.
– Orientasi evaluatif, yaitu penilaian seseorang
terhadap sistem politik, menunjuk pada komitmen
terhadap nilai-nilai dan pertimbanganpertimbangan
politik terhadap kinerja sistem
politik.
TIPE - TIPE BUDAYA POLITIK
• Budaya politik parokial
• Tipe budaya politik yang orientasi politik individu
dan masyarakatnya masih sangat rendah. Hanya
terbatas pada satu wilayah atau lingkup yang kecil
atau sempit.
• Individu tidak mengharapkan apapun dari sistem
politik.
• Tidak ada peranan politik yang bersifat khas dan
berdiri sendiri.
• Biasanya terdapat pada masyarakat tradisional.
• Budaya politik subjek
• Masyarakat dan individunya telah mempunyai
perhatian dan minat terhadap sistem politik
• Meski peran politik yang dilakukannya masih
terbatas pada pelaksanaan kebijakankebijakan
pemerintah dan menerima
kebijakan tersebut dengan pasrah.
• Tidak ada keinginan untuk menilai, menelaah
atau bahkan mengkritisi.
• Budaya politik partisipan
• Budaya politik subjek - parokial
• Budaya politik yang sebagian besar telah
menolak tuntutan masyarakat feodal atau
kesukuan.
• Telah mengembangkan kesetiaan terhadap
sistem politik yang lebih kompleks dengan
stuktur pemerintah pusat yang bersifat
khusus.
• Cenderung menganut sistem pemerintahan
sentralisasi.
• Budaya politik subjek - partisipan
• Sebagian besar masyarakatnya telah
mempunyai orientasi input yang bersifat
khusus dan serangkaian pribadi sebagai
seorang aktivis.
• Sementara sebagian kecil lainnya terus
berorientasi kearah struktur pemerintahan
yang otoriter dan secara relatif mempunyai
serangkaian orientasi pribadi yang pasif.
• Budaya politik parokial - partisipan
• Berlaku di negara-negara berkembang yang
yang masyarakatnya menganut budaya dalam
stuktur politik parokial.
• Tetapi untuk keselarasan diperkenalkan
norma-norma yang bersifat partisipan.
Bentuk-bentuk Partisipasi Politik
• Samuel Huntington dan Joan M. Nelson
mengidentifikasi 4 (empat) bentuk partisipasi
politik:
– Kegiatan pemilihan
– Lobbying
– Kegiatan organisasi
– Mencari koneksi
– Tindakam kekerasan
Mekanisme Sosialisasi Budaya Politik
• Menurut Robert Le Vine ada 3 (tiga) mekanisma pengembangan
budaya politik:
• Imitasi, proses sosialisasi melalui peniruan terhadap
perilaku yang ditampilkan individu-individu lain.
Sosialisasi pada masa kanak-kanak merupakan hal
amat penting.
• Instruksi, mengacu pada proses sosialisasi melalui
proses pembelajaran formal, informal maupun
nonformal.
• Motivasi, proses sosialisasi yang berkaitan dengan
pengalaman individu.
Contoh Peran Aktif dalam Kehidupan Politik
• Lingkungan keluarga, misal : musyawarah
keluarga; pemasangan atribut kenegaraan pada
hari besar nasional; membaca dan mengikuti
berbagai berita di media masa dan elektronik.
• Lingkungan sekolah, misal : pemilihan ketua
kelas, ketua osis, dan lain - lain; pembuatan AD
- ART dalam setiap organisasi yang diikuti;
forum-forum diskusi atau musyawarah;
membuat artikel tentang aspirasi siswa.
• Lingkungan masyarakat, misal : partisipasi
dalam forum warga; pemilihan ketua RT, RW,
dsb.
• Lingkungan bangsa dan bernegara, misal :
menggunakan hak pilih dalam pemilu; menjadi
anggota aktif dalam partai politik; ikut aksi
unjuk rasa dengan damai, dan sebagainya.
Terima kasih atas kunjungannya
belajar otodidak akan membangun karakter mandiri
Salam hangat
• Sikap orientasi warga negara terhadap sistem politik dan
aneka ragam bagiannya, dan sikap terhadap peranan warga
negara di dalam sistem itu (G. A. Almond dan S. Verba)
• Sikap dan orientasi warga suatu negara terhadap
kehidupan pemerintahan negara dan politiknya (Mochtar
Masoed dan Colin MacAndrews)
• Sutu konsep yang terdiri dari sikap, keyakinan, nilai - nilai
dan ketrampilan yang berlaku bagi seluruh anggota
masyarakat, termasuk pola-pola dan kecenderungan
khusus serta pola-pola atau kebiasaan yang terdapat
kelompok – kelompok masyarakat (Almond dan Powell)
Budaya politik merujuk pada orientasi dan tingkahlaku individu dan masyarakat terhadap
sistem politik.
• Orientasi politik tersebut terdiri dari 2 tingkat
yaitu: di tingkat masyarakat dan di tingkat
individu.
• Orientasi masyarakat secara keseluruhan tidak
dapat dipisahkan dari otientasi individu.
• Menurut Almond dan Verba, masyarakat
mengidentifikasi dirinya dengan simbol-simbol
lembaga-lembaga kenegaraan berdasarkan
orientasi yang dimilikinya.
Menurut Almond dan Powel, orientasi
individu terhadap sistem politik mencakup 3
aspek yaitu :
– Orientasi kognitif, yaitu pengetahuan dan
keyakinan tentang sistem politik. Misalnya: tingkat
pengetahuan seseorang mengenai sistem politik,
tokoh pemerintahan dan kebijakan yang mereka
ambil, simbol-simbol kenegaraan, dll.
-Orientasi afektif, yaitu aspek perasaan dan
emosional seseorang individu terhadap sistem
politik.
– Orientasi evaluatif, yaitu penilaian seseorang
terhadap sistem politik, menunjuk pada komitmen
terhadap nilai-nilai dan pertimbanganpertimbangan
politik terhadap kinerja sistem
politik.
TIPE - TIPE BUDAYA POLITIK
• Budaya politik parokial
• Tipe budaya politik yang orientasi politik individu
dan masyarakatnya masih sangat rendah. Hanya
terbatas pada satu wilayah atau lingkup yang kecil
atau sempit.
• Individu tidak mengharapkan apapun dari sistem
politik.
• Tidak ada peranan politik yang bersifat khas dan
berdiri sendiri.
• Biasanya terdapat pada masyarakat tradisional.
• Budaya politik subjek
• Masyarakat dan individunya telah mempunyai
perhatian dan minat terhadap sistem politik
• Meski peran politik yang dilakukannya masih
terbatas pada pelaksanaan kebijakankebijakan
pemerintah dan menerima
kebijakan tersebut dengan pasrah.
• Tidak ada keinginan untuk menilai, menelaah
atau bahkan mengkritisi.
• Budaya politik partisipan
• Budaya politik subjek - parokial
• Budaya politik yang sebagian besar telah
menolak tuntutan masyarakat feodal atau
kesukuan.
• Telah mengembangkan kesetiaan terhadap
sistem politik yang lebih kompleks dengan
stuktur pemerintah pusat yang bersifat
khusus.
• Cenderung menganut sistem pemerintahan
sentralisasi.
• Budaya politik subjek - partisipan
• Sebagian besar masyarakatnya telah
mempunyai orientasi input yang bersifat
khusus dan serangkaian pribadi sebagai
seorang aktivis.
• Sementara sebagian kecil lainnya terus
berorientasi kearah struktur pemerintahan
yang otoriter dan secara relatif mempunyai
serangkaian orientasi pribadi yang pasif.
• Budaya politik parokial - partisipan
• Berlaku di negara-negara berkembang yang
yang masyarakatnya menganut budaya dalam
stuktur politik parokial.
• Tetapi untuk keselarasan diperkenalkan
norma-norma yang bersifat partisipan.
Bentuk-bentuk Partisipasi Politik
• Samuel Huntington dan Joan M. Nelson
mengidentifikasi 4 (empat) bentuk partisipasi
politik:
– Kegiatan pemilihan
– Lobbying
– Kegiatan organisasi
– Mencari koneksi
– Tindakam kekerasan
Mekanisme Sosialisasi Budaya Politik
• Menurut Robert Le Vine ada 3 (tiga) mekanisma pengembangan
budaya politik:
• Imitasi, proses sosialisasi melalui peniruan terhadap
perilaku yang ditampilkan individu-individu lain.
Sosialisasi pada masa kanak-kanak merupakan hal
amat penting.
• Instruksi, mengacu pada proses sosialisasi melalui
proses pembelajaran formal, informal maupun
nonformal.
• Motivasi, proses sosialisasi yang berkaitan dengan
pengalaman individu.
Contoh Peran Aktif dalam Kehidupan Politik
• Lingkungan keluarga, misal : musyawarah
keluarga; pemasangan atribut kenegaraan pada
hari besar nasional; membaca dan mengikuti
berbagai berita di media masa dan elektronik.
• Lingkungan sekolah, misal : pemilihan ketua
kelas, ketua osis, dan lain - lain; pembuatan AD
- ART dalam setiap organisasi yang diikuti;
forum-forum diskusi atau musyawarah;
membuat artikel tentang aspirasi siswa.
• Lingkungan masyarakat, misal : partisipasi
dalam forum warga; pemilihan ketua RT, RW,
dsb.
• Lingkungan bangsa dan bernegara, misal :
menggunakan hak pilih dalam pemilu; menjadi
anggota aktif dalam partai politik; ikut aksi
unjuk rasa dengan damai, dan sebagainya.
Terima kasih atas kunjungannya
belajar otodidak akan membangun karakter mandiri
Salam hangat
0 komentar:
Posting Komentar