A. HIV/AIDS
DAN BAHAYANYA
1. HIV/AIDS
AIDS adalah singkatan dari Acquired
Immuno Deficiency Syndrome. AIDS merupakan kumpulan gejala-gejala penyakit pada
seseorang karena berkurangnya sistem kekebalan tubuh akibat serangan HIV. HIV
hanya bisa hidup pada cairan/jaringan tubuh manusia. HIV masuk ke dalam
pembuluh darah melalui “pintu masuk” berupa luka pada tubuh, kemudian menyerang
sel-sel kekebalan tubuh sehingga sistem pertahanan tubuh penderita mengalami
kelumpuhan. AIDS merupakan penyakit baru
dan unik yang ditemukan pertama kali tahun 1981 di kalangan pria homoseksual
Amerika Serikat. Kala itu ditemukan gejala pneumonia yang disebabkan parasit
yang disebut pneumocystis carinii. Ternyata gejala ini disertai dengan
penurunan berat badan. Barulah pada tahun 1983, para ilmuwan menjawab misteri penyebab
penyakit ini dan pada tahun 1986, WHO menetapkan HIV (Human Immunodeficiency
Virus) sebagai penyebabnya.
Di Indonesia, peningkatan jumlah
penderita AIDS disebabkan oleh (1) industri seks komersial tersebar luas; (2)
tingginya kasus penyakit menular seksual di kalangan pekerja seks komersial;
(3) tingginya mobilitas pekerja seks antarkota dan antarpulau; dan (4) terjadi
pergeseran nilai terhadap seksualitas.
Bila seseorang terinfeksi HIV maka
hampir di seluruh cairan tubuhnya mengandung HIV tetapi dengan jumlah
berbeda-beda. Walaupun demikian, yang terbukti dapat menularkan adalah HIV yang
terdapat di darah, air mani, dan cairan cervix atau vagina. HIV menular melalui
“pintu masuk” berupa luka, luka borok, dan yang memungkinkan terjadinya
pertukaran cairan tubuh yang mengandung virus ke peredaran darah orang yang belum
terinfeksi.
2. Tahapan-Tahapan
HIV Menjadi AIDS
Virus HIV mengalami perkembangan di
dalam tubuh penderita. Setelah 5–10 tahun tertular HIV, penderita mulai
menunjukkan gejala bermacam penyakit yang disebabkan oleh rendahnya daya tahan
tubuh sehingga ia menderita penyakit AIDS (Acuired Immuno Deficiency Syndrome).
Penyakit AIDS bukan merupakan penyakit keturunan, tetapi penyakit ini diperoleh
akibat terinfeksi HIV. Dalam tubuh manusia, terdapat sel-sel darah putih yang
berfungsi melawan dan membunuh kuman atau bibit penyakit yang masuk ke dalam
tubuh. Jika seseorang terserang virus HIV, sel-sel darah putih dihancurkan oleh
virus tersebut sehingga tidak mampu lagi melawan kuman penyakit dan mudah
terserang penyakit infeksi lain. Penyakit ringan seperti influenza akan menjadi
semakin parah bila menyerang pengidap HIV/AIDS. Kematian dapat terjadi karena
penyakit infeksi lain yang tidak dapat disembuhkan. Tahapan-tahapan HIV menjadi
AIDS memiliki gejala-gejala sebagai berikut:
a.
Tahap
awal infeksi HIV
Gejala yang timbul pada tahap ini adalah
influenza (deman, lemah, lesu, sendi terasa nyeri, batuk, nyeri tenggorokan,
dan pembesaran kelenjar). Gejala ini biasanya akan hilang dengan sendirinya dan
berlangsung hanya dalam beberapa hari atau beberapa minggu saja.
b. Tahap tanpa
gejala
Meskipun tidak ada gejala yang nampak,
tetapi bila dilakukan tes darah akan ditemukan antibodi HIV dan disebut HIV+.
Masa ini dapat berlangsung bertahun-tahun sekitar 5–7 tahun.
c. Tahap ARC
(AIDS Related Complex)
Pada tahap ini, muncul gejala-gejala
AIDS. ARC adalah di mana terdapat dua atau lebih gejala yang berlangsung selama
tiga bulan atau lebih, yaitu demam yang disertai keringat, penurunan berat
badan hingga mencapai 10%, kelemahan tubuh yang mengganggu aktivitas
sehari-hari, pembesaran kelenjar secara lebih luas, diare (mencret) berkala
atau terus menerus dalam waktu lama tanpa sebab yang jelas, batuk, dan sesak
napas lebih dari satu bulan, kulit gatal dan bercak bercak merah kebiruan,
sakit tenggorokan dan pendarahan yang tidak jelas sebabnya.
d. Tahap AIDS
Yaitu masa di mana muncul infeksi lain
yang berbahaya (TBC, jamur, dan lain-lain) yang disebabkan oleh kekebalan tubuh
yang telah demikian rusak, yang disebut infeksi oportunistik. Di samping itu,
dapat terjadi kanker kulit dan kanker kelenjar getah bening.
e. Tahap
gangguan otak (susunan saraf pusat)
Pada tahap ini, sel otak dapat mengalami
kematian. Akibatnya, penderita dapat mengalami dimensia (gangguan daya ingat),
penurunan kesadaran, gangguan psikotik, depresi, dan gangguan saraf.
B. Cara
Penularan HIV/AIDS
1. HIV/AIDS
Dalam Tubuh Manusia
Supaya dapat berada dalam
tubuh manusia, HIV harus masuk langsung ke aliran darah orang yang yang
bersangkutan. Di luar tubuh manusia, HIV cepat mati. Virus ini mudah mati
dengan air panas, sabun dan bahan pencuci hama lain. HIV cepat mati di luar
tubuh manusia. HIV/AIDS dalam tubuh manusia menyerang sel darah putih yaitu limfosit
T4 yang sangat berperan penting dalam pengaturan sistem kekebalan tubuh
(imunitas). HIV dapat ditemukan pada cairan darah, air mani, cairan vagina dan
air susu ibu. Penularannya dapat melalui salah satu atau lebih cairan tubuh itu
dan langsung masuk ke aliran darah seseorang..
Penularan HIV/AIDS baru
bisa ditemukan gejalanya setelah 5-10 tahun, terhitung sejak terjadinya
penularan. Orang yang mengidap HIV/AIDS dalam tubuhnya disebut HIV positif.
Pada tahap awal, belum menunjukkan gejala apa pun, sehingga secara fisik tidak
berbeda dengan orang yang sehat. Namun ia mempunyai potensi sebagai sumber
penularan. Kemudian gejala HIV/AIDS menjadi bervariasi pada kurun waktu antara
6 bulan sampai 7 tahun, atau 21 bulan pada anak-anak dan 60 bulan pada orang
dewasa. Jika sudah demikian, maka gejala-gejala klinisnya muncul.
Gejala klinis antara lain:
1)
Rasa lelah
berkepanjangan
2)
Sering demam (lebih
dari C) disertai keringat dingin tanpa
sebab yang jelas
3)
Sesak nafas
dan batuk secara berkepanjangan
4)
Berat badan
menurun drastis
5)
Pembesaran
kelenjar di leher, ketiak dan lipatan paha
6)
Diare yang
hebat dan terus menerus
7)
Bercak merah
kebiruan pada kulit (sarcoma capos)
2. Masa
Inkubasi HIV/AIDS
Masa Inkubasi adalah
jangka waktu setelah terjadinya penularan sampai dengan timbulnya gejala
penyakit. Penyakit AIDS mempunyai masa inkubasi yaitu masa tunas HIV menjadi
AIDS. Ketika mulai masa inkubasi atau mulai terjangkitnya HIV, jumlah sel CD-4
(terdapat permukaan limfosit T4) dalam tubuh perlahan-lahan akan berkurang sampai
setengahnya. Ini berarti tubuh telah kehilangan setengah dari dari kekebalannya.
Dalam kondisi seperti itu, kekebalan masih berfungsi dan dapat bertahan sekitar
9-10 tahun.
Setelah 9-10 tahun
terinfeksi HIV, jumlah sel CD-4 dalam tubuh akan sangat berkurang sehingga
sistem kekebalan tidak berfungsi lagi. Pada saat inilah penderita tersebut
menjadi penderita AIDS. Jadi, bila seseorang mengidap AIDS berarti ia telah
terinfeksi HIV sekitar 9-10 tahun silam. Dengan demikian masa inkubasi HIV
berkisar antara 1-10 tahun atau lebih. Masa Inkubasi ini lebih singkat pada
bayi-bayi yang lahir dari ibu yang telah mengalami penularan HIV. Bayi-bayi ini
mulai menunjukkan gejala AIDS dalam usia 1 tahun.
3. Jalur
Penularan HIV/AIDS
HIV/AIDS dapat ditularkan melalui cara
sebagai berikut:
a.
Hubungan
Seks
Penularan HIV/AIDS dapat melalui kontak
seksual, karena dimungkinkan adanya penularan virus melalui cairan sperma dan
cairan vagina. Terjadinya gesekan-gesekan selama hubungan seks menyebabkan adanya
luka lecet kecil yang bahkan tidak terasa dan tidak kelihatan. Melalui “pintu
masuk” itulah HIV masuk ke dalam peredaran darah dari sumber infeksi. Hubungan
seks melalui anus lebih berisiko daripada melalui vagina karena mukosa anus
menjadi luka sewaktu berhubungan seks. Kebanyakan penularan HIV/AIDS melalui
kontak seksual. Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan sekitar 70% pengidap
AIDS tertular melalui hubungan seksual.
b.
Transfusi
Darah
Infeksi HIV dapat terjadi melalui
transfusi darah. Ketika darah yang terinfeksi HIV masuk ke saluran darah orang
yang sehat, maka terjadilah penularan HIV.
c.
Alat-Alat
Medis
Alat-alat
medis juga dapat menjadi perantara penularan HIV, jika tidak dalam keadaan
steril. Jarum suntik dapat menjadi media penularan HIV.
d.
Ibu
Hamil
Hasil penelitian membuktikan bahwa bayi
yang lahir dari ibu yang mengidap HIV akan tertular dengan kemungkinan sekitar
30% dan terjadi pada saat masih di dalam kandungan, saat persalinan, atau ketika
menyusui.
e.
Donor
Organ (Transplantasi)
Transplantasi adalah pemindahan
jaringan atau organ tubuh seperti jantung, ginjal, paru-paru, hati dan
sebagainya dari satu individu kepada individu lain. Ketika organ tubuh yang
diberikan (donor) mengidap HIV/AIDS, maka otomatis si penerima donor pun akan
tertular virus juga.
4. Orang
yang Berisiko Tertular HIV/AIDS
Orang-orang yang berisiko tertular HIV, yaitu:
a.
orang yang melakukan seks
bebas (homoseksual, heteroseksual atau biseksual)
b.
penerima transfusi darah,
c.
pecandu narkoba yang
menggunakan jarum suntik,
d.
pasangan dari pengidap HIV,
dan
e.
bayi yang lahir dari ibu
pengidap HIV.
HIV tidak begitu saja menular kepada
seseorang melalui pergaulan sehari-hari. Hal tersebut disebabkan:
a.
HIV sulit hidup di luar
tubuh manusia,
b.
HIV tidak dapat menembus
kulit normal atau pori-pori, dan
c.
HIV tidak menular melalui
1)
batuk, bersin, tertawa,
bicara, atau berciuman (sosial),
2)
bersentuhan,
3)
makan sepiring, mandi kamar
mandi yang sama, berenang di kolam yang sama,
4)
lewat pakaian, dan
5)
gigitan serangga.
C. Cara
Menghindari HIV/AIDS
1.
Pencegahan HIV/AIDS
Penyakit AIDS memang sangat berbahaya
dan dapat menyerang siapa saja. Meskipun begitu, tentunya kita dapat melakukan
tindakan-tindakan pencegahan agar terhindar dari AIDS.
Cara yang paling baik untuk mencegah
penularan HIV/AIDS adalah dengan selalu hidup dan berperilaku sehat. Berikut
beberapa hal penting yang dapat kita lakukan sebagai usaha pencegahan penularan
virus HIV/AIDS.
1.
Selalu menggunakan jarum
suntik yang steril dan baru.
2.
Selalu menerapkan
kewaspadaan mengenai seks aman (artinya: hubungan seks yang tidak memungkinkan
tercampurnya cairan kelamin, menghindari perselingkuhan dan perzinahan karena
hal ini memungkinkan penularan HIV).
3.
Bila ibu hamil dalam keadaan
HIV positif sebaiknya diberitahu tentang semua risiko dan
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada dirinya sendiri dan bayinya
sehingga keputusan untuk menyusui bayi dengan ASI sendiri bisa dipertimbangkan.
2.
Obat-obat HIV/AIDS
Sampai saat ini belum ditemukan obat
yang benar-benar dapat menyembuhkan penderita HIV/AIDS. Obat-obat yang dikenal sekarang hanyalah
berupa obat-obat yang dapat menambah daya tahan tubuh penderita atau
memperpanjang harapan hidup penderita.
Berikut ini beberapa jenis obat-obat
yang dikenal di dunia kedokteran yang digunakan untuk pengobatan penderita
HIV/AIDS:
a.
AZT (azidothymidine), obat ini diperkirakan mampu menahan perkembangan
virus. Efek samping dari obat ini adalah kerusakan sumsum tulang dan menderita
anemia berat, akibatnya penderita harus menjalani transfuse darah.
b.
DDI (diseoxycitidine), cara
kerja obat ini tidak berbeda dengan AZT, yaitu mampu menahan reproduksi HIV
dalam darah. Efek samping yang ditimbulkan adalah kerusakan pada pankreas dan
gangguan saraf.
c.
DDC (zalcitabine), seperti
halnya AZT dan DDI. Efek samping yang ditimbulkan obat ini sama dengan efek
samping pada obat DDI.
Ketiga jenis obat tersebut telah
mendapat rekomendasi dari badan yang berwenang mengawasi obat dan makanan di
Amerika Serikat.
Selain itu, para ahli Jepang menemukan
obat-obatan untuk penderita HIV/AIDS, antara lain sebagai berikut:
a.
M-HAD (meiji humin derivetize al-bumin). Ramuan ini berupa gabungan antara
carbodimine humin dan succiny lated humin al-bumin yang
terkandung dalam darah manusia. M-HAD kabarnya mampu menyingkirkan sel-sel
tubuh yang digerogoti HIV dengan tidak membahayakan limfosit normal.
b.
Tachyplesin, merupakan cairan kimia
yang diambil dari hewan sejenis kepiting (tachypleus
tridentatus) yang dinamakan T-220. Ramuan ini telah di ujicoba pada tikus
dengan hasil yang sangat memuaskan, namun masih menimbulkan efek samping
seperti AZT.
Para ahli dari Inggris juga menemukan ramuan yang digunakan untuk
mengobati penderita HIV/AIDS, yakni So221 dan GLQ 223. Kedua jenis obat ini
masih menimbulkan efek samping seperti halnya AZT. Selain itu, terdapat juga
obat-obatan tradisional yang diperkenalkan di Cina, yaitu milingwang.
Saya ingin berterima kasih Dr Oziegbe untuk Obat Herbal HIV dia berikan kepada saya dan anak saya, saya menderita HIV ketika saya melahirkan putri saya dan itu adalah bagaimana anak saya mendapat penyakit tidak langsung dari saya, tapi kepada Allah menjadi kemuliaan bahwa saya sembuh dengan obat herbal yang Dr Oizegbe berikan kepada saya ketika saya email dia. saya ingin menggunakan media ini untuk memberitahu semua orang bahwa solusi untuk penyakit kita telah datang, jadi saya akan seperti Anda untuk menghubungi penyembuh besar ini pada alamat email-nya, droziegbespellhomecure@gmail.com dengan dia semua rasa sakit Anda akan pergi, saya benar-benar senang hari ini bahwa saya dan putri saya sembuh dari HIV, kita sekarang Negatif setelah penggunaan obat Herb nya, dokter spesialis saya mengkonfirmasikannya. sekali lagi saya mengucapkan banyak terima kepada Anda Dr Oziegbe untuk penyembuhan tangan atas hidup saya dan putri saya, saya mengatakan mungkin Tuhan terus memberkati Anda berlimpah dan memberi Anda lebih banyak kekuatan untuk terus membantu mereka yang membutuhkan bantuan Anda dalam hidup mereka. email dia sekarang dia menunggu untuk menerima Anda. DROZIEGBESPELLHOMECURE@GMAIL.COM atau memanggilnya +2348156769001
BalasHapusDR OZIEGBE BISA SERTA CURE BERIKUT PENYAKIT: -
1. HIV / AIDS
2. HERPES
3. KANKER
4. ALS
Saya memang sangat senang untuk hidup saya; Nama saya Vargas Cynthia Saya tidak pernah berpikir bahwa saya akan hidup di bumi sebelum tahun habis. Saya telah menderita penyakit mematikan (HIV) selama 5 tahun sekarang; Saya telah menghabiskan banyak uang pergi dari satu tempat ke yang lain, dari gereja ke gereja, rumah sakit telah setiap tinggal hari saya. cek konstan up telah hobi saya tidak sampai Bulan lalu, saya sedang mencari melalui internet, saya melihat kesaksian tentang bagaimana DR. Ben membantu seseorang dalam menyembuhkan penyakit HIV-nya, dengan cepat saya menyalin email-nya yang (drbenharbalhome@gmail.com).
BalasHapusSaya berbicara dengan dia, dia meminta saya untuk melakukan beberapa hal-hal tertentu yang saya lakukan, dia mengatakan kepada saya bahwa ia akan memberikan herbal untuk saya, yang dia lakukan, maka dia meminta saya untuk pergi untuk pemeriksaan medis setelah beberapa hari setelah menggunakan obat herbal, saya bebas dari penyakit mematikan, ia hanya meminta saya untuk posting kesaksian melalui seluruh dunia, dengan setia saya lakukan sekarang, silakan saudara-saudara, dia besar, aku berutang padanya dalam hidup saya. jika Anda memiliki masalah yang sama hanya email dia di (drbenharbalhome@gmail.com) atau hanya WhatsApp dia di: + 2348144631509.He juga dapat menyembuhkan penyakit seperti kanker, Diabeties, Herpes. Dll Anda bisa menghubungi saya di email: vargascynthiamaye1995@gmail.com
Alamatnya dmna?
BalasHapus